Thursday, April 5, 2012

BOLEHKAH MEMEGANG HIO?

Dalam suatu perbincangan yang aku

dengar, ada sebuah pertanyaan yang

dilontarkan oleh seseorang: "Bolehkan

orang kristen memegang Hio/Dupa?,

Bolehkah orang kristen, apabila sanak

saudaranya meninggal dan tradisinya

diharuskan memegang hio sebagai

bentuk penghormatan kepada

mendiang?, Bolehkan orang kristen

berdoa dengan memegang hio?"

Dari pertanyaan tersebut, jawaban

yang saya dengar adalah "TIDAK"

disertai dengan penjelasan2 yang

terlalu menekan yang membuat

paradigma seseorang terhadap

kekristenan itu menjadi sangat fanatik

sekali. Tetapi saat itu ketika ingin ikut

memberikan jawaban yang berbeda,

saya hanya bisa mengurungkan niat

saja.

["Bolehkan orang kristen memegang

Hio/Dupa?, Bolehkah orang kristen,

apabila sanak saudaranya meninggal

dan tradisinya diharuskan memegang

hio sebagai bentuk penghormatan

kepada mendiang?, Bolehkan orang

kristen berdoa dengan memegang

hio?"]

Jawaban saya adalah: BOLEH/ IYA/

KENAPA TIDAK/.

Pada zaman dulu, hio digunakan

sebagai suatu "alat" untuk

mengharumkan ruangan ataupun

udara (pada saat ini saya ketahui

seperti nama2 merek pewangi

ruangan yang ada di TV), yang

kemudian difungsikan lebih lanjut

sebagai medium/sarana untuk

melakukan sembahyang. Hio tidaklah

ada kaitannya sedikitpun dengan

unsur agama, ia hanyalah sebuah

sarana/alat yang dewasa ini dikatakan

suatu tradisi.

Ketika saya dihadapkan dalam situasi

yang mengharuskan saya memegang

hio seperti diatas, tidak masalah jika

harus memegang hio. Ketika suatu

tradisi yang mengharuskan saya

melakukan penghormatan kepada

orang tua/sanak saudara saya dengan

hio, tidak menjadi masalah jika saya

melakukannya. Ketika saya berdoa

dengan sarana hio, tidak menjadi

masalah juga. Siapa sih manusia yang

menghakimi saya berdosa atau tidak

hanya karena hio? Apakah hanya

karena hio, maka saya dipaksa harus

menghilangkan sebuah tradisi yang

jelas2 tidak bertentangan dengan

iman saya?

Yang terpenting disini adalah dari

iman saya, bagaimana saya

memanfaatkannya dan membedakan

antara penghormatan dan

penyembahan.

Ketika saya harus berdoa, memberikan

penghomatan dengan memegang hio,

yang terpenting adalah iman saya

tertuju kepada Kristus, saya berdoa

kepada Kristus. Ketika orang tua/

sanak saudara saya meninggal, dan

saya berdoa serta mengingat

kebaikan beliau dengan hio

memberikan penghormatan, tidak

menjadi masalah apabila saya harus

memegang hio dan menundukkan

kepala didepan peti mati ataupun

meja abu beliau. Tradisi tersebut

tidaklah bertentangan sama sekali

dengan iman saya, dan sekali lagi

iman saya tertuju kepada Kristus, dan

tidak ada yang salah dengan diri saya

hanya karena tindakan tersebut.

Beda halnya ketika saya harus

memegang hio dan berdoa serta

menyembah kepada "sesuatu" selain

dari iman saya, maka saya merasa

berdosa. Sama juga halnya ketika saya

memegang hio dan menyembah

"sesuatu" dan berharap sesuatu, maka

saya akan merasa berdosa kepada

Kristus.

Justru dari pandangan sempit yang

menolak orang kristen memegang hio

sesuai tradisi leluhur, adalah kristen

yang teramat sangat fanatik. Mereka

beranggapan bahwa Kristus sudah

mati menebus dirinya, maka mereka

menjauhkan segala hal yang belum

tentu bertentangan dengan iman

mereka. Yang padahal sebenarnya

entah siapa mereka sendiri akan malu

oleh karena ciptaan larangan2 mereka

sendiri, dan melibatkan mereka yang

belum mengerti dengan benar.

Ketika saya mulai menyelami dan

mencari tau tentang kekristenan

tersebut, saya menemukan bahwa

tidak ada suatu apapun yang haram di

dunia ini jika diimani dengan ucapan

syukur (I Timotius 4).

Bagi saya pribadi, sebagai orang

kristen, saya tidak perlu terikat

dengan larangan2 yang membabi

buta seperti diatas. Dalam alkitab

sendiripun sudah diterangkan secara

gamblang dan jelas:

Dalam Kolose 2:16-23 berkata, bahwa

semuanya hanyalah sia2 saja,

sedangkan wujud Kristus sendiri tidak

ditujukan. Jangan terlalu terikat

dengan peraturan2 dan larangan2

seenaknya yang dibuat2, yang

meskipun dtegakkan tidak

membangun iman kepada kristus.

Sekali lagi yang terpenting adalah

bagaimana menyikapi semua itu, dan

iman hanya tertuju kepada Kristus.

Dalam perjanjian lama pun saya ingat,

manusia sudah melakukannya lebih

parah lagi seperti korban sembelihan

hewan, korban bakaran, korban

penebus dosa dan sebagainya yang

atasnya adalah perintah Allah. Jika

larangan2 diatas dipelintir untuk di-

amin-kan oleh karena perjanjian baru,

maka lebih konyol lagi larangan2

yang dibuat, hanya karena bersumber

bahwa Kristus sudah menggenapi

Hukum2 Taurat dan menghapus

segala ketentuannya.

Jadi sekali lagi, ini hanyalah pendapat

pribadi saja. Ketika orang

menanyakannya lagi, maka

jawabannya adalah: orang kristen

boleh koq memegang hio dan berdoa

dengan hio, yang penting dimana

iman saya tertuju kepada kristus, dan

bukanlah merupakan sebuah bentuk

penyembahan berhala. Dan tidak

masalah juga jika harus membakar hio

dan mengucap syukur kepada Kristus

dengan media hio.

Lalu pasti kalian akan bertanya,

[apakah dikemudian hari, saya harus

mencoba menggunakan media hio

sebagai penunjang dalam ibadah

pribadi saya? ] Tidak menjadi masalah

koq. Hanya saja sampai sejauh ini, saya

belum pernah melakukannya dalam

ibadah pribadi, kecuali dalam prosesi

melayat/pemakaman itu yang sering.

(*Catatan diatas hanyalah hasil

pemikiran sendiri.)

** Jonath F **


Published with Blogger-droid v2.0.4

9 comments:

  1. Ketika saya mecari jawaban untuk masalah yang persis seperti ini. Maka Jawaban ini lah yang tepat.
    God Bless You ๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜‡

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. kristen fanatik. tp kalo boleh saya tanya, penghormatan itu dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, apakah seorang kristen yang ingin memberikan penghormatan sesuai dengan kesejahteraan hatinya (tanpa memegang hio) dapat dibilang fanatik, sedangkan orang buddha atau cina tidak menerima penghormatan dengan cara lain hanya melalui pemegangan hio dan memaksa orang untuk melakukan penghormatan tersebut, tapi kalau ditolak orang tersebut dibilang fanatik. jadi kesimpulan pertanyaannya, manakah yang sebenarnya fanatik? orang yang ingin menghormati dengan caranya sendiri atau orang yang menyuruh karena harus menghormati dengan caranya sendiri contoh pegang hio? :) Tuhan memberkati.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadilah menurut imanmu, karena imanmu yang menyelamatkanmu. Tetap lah beriman

      Delete
  4. Tuhan dalam Firman nya selalu mengajarkan agar pengikutnya menyembah di dalam ROH dan Kebenaran. ibadah bukan lah suatu rutinitas tanpa makna dan tanpa ROH. ROH ALLAH Hadir ketika kita menyembah dengan HATI yg sungguh-sungguh, HATI YG BARU.... bukan ritual rutinitas yg diulang ulang.

    Hio merupakan alat yg dipakai untuk kegiatan ritual tertentu. ketika Hio kita pakai untuk Menghormati Orang tua (Leluhur), bukan berarti kita menyembah leluhur/orang tua bukan ???

    ketika kita HARUS menyembah dalam ROH dan KEBENARAN (bukat ritual rutinitas tanpa HATI, tanpa MAKNA)....Lalu kenapa kita SIBUK mengenai RITUAL (HIO sebagai alat)....menurut saya HIO tidak akan merubah HATI yg menyembah didalam ROH dan KEBENARAN. ketiga memegang HIO,,,,toh tetap HATI ini tertuju kepada KRISTUS sang JURU SELAMAT.

    lebih Ekstreem lagi pada 1 KOR 8.... makanan tidak ada arti apa apa (Bahkan makanan berhala sekalipun)

    ReplyDelete
  5. bertahun saya pun x pasti apa jwpn yg tepat..ada yg kata boleh,ada juga kata x boleh.saya seorg kristian,tapi berkahwin dgn husband beragama buddha..tapi x pasti boleh atau tidak memegang hio.sampai berlaku perselisihan antara husband๐Ÿค”๐Ÿค”๐Ÿ˜ฅ

    ReplyDelete
  6. Terima kasih untuk pencerahannya, ini jg masalah hati saya karena saya kristen dan orang tuaku masih konghucu.
    Jd saya juga udh tau apa yg harus kulakukan kelak. Terima kasih banyam

    ReplyDelete
  7. mmg susa mau buat keputusan sbb ada yg kata boleh dan ada yg kata xboleh tp bg saya ikut kata hati klu hati xmau jgn la buat..sbb ada tertulis jauhilah penyembahan berhala..klu kita takut akan Tuhan jauhilah smua yg bertentangan dgn kehendak-Nya..Amin

    ReplyDelete
  8. Krna pemikiran sempit segelintir orang. "kristen dilarang memegang hio". jgn sampai Kristen di cap agama yg kaku dan fanatik buta. padahal sejarah sebenarnya gereja purba mula-mula juga menggunakan tradisi dupa/hio sebagai pewangi ruangan dlm beribadah. Dan tradisi penggunaan dupa/hio juga ada pada gereja katolik sampai hari ini.

    ReplyDelete

Silahkan berikan komentar Anda.
Terima kasih. By. Jo-nath®