Dalam suatu perbincangan yang aku
dengar, ada sebuah pertanyaan yang
dilontarkan oleh seseorang: "Bolehkan
orang kristen memegang Hio/Dupa?,
Bolehkah orang kristen, apabila sanak
saudaranya meninggal dan tradisinya
diharuskan memegang hio sebagai
bentuk penghormatan kepada
mendiang?, Bolehkan orang kristen
berdoa dengan memegang hio?"
Dari pertanyaan tersebut, jawaban
yang saya dengar adalah "TIDAK"
disertai dengan penjelasan2 yang
terlalu menekan yang membuat
paradigma seseorang terhadap
kekristenan itu menjadi sangat fanatik
sekali. Tetapi saat itu ketika ingin ikut
memberikan jawaban yang berbeda,
saya hanya bisa mengurungkan niat
saja.
["Bolehkan orang kristen memegang
Hio/Dupa?, Bolehkah orang kristen,
apabila sanak saudaranya meninggal
dan tradisinya diharuskan memegang
hio sebagai bentuk penghormatan
kepada mendiang?, Bolehkan orang
kristen berdoa dengan memegang
hio?"]
Jawaban saya adalah: BOLEH/ IYA/
KENAPA TIDAK/.
Pada zaman dulu, hio digunakan
sebagai suatu "alat" untuk
mengharumkan ruangan ataupun
udara (pada saat ini saya ketahui
seperti nama2 merek pewangi
ruangan yang ada di TV), yang
kemudian difungsikan lebih lanjut
sebagai medium/sarana untuk
melakukan sembahyang. Hio tidaklah
ada kaitannya sedikitpun dengan
unsur agama, ia hanyalah sebuah
sarana/alat yang dewasa ini dikatakan
suatu tradisi.
Ketika saya dihadapkan dalam situasi
yang mengharuskan saya memegang
hio seperti diatas, tidak masalah jika
harus memegang hio. Ketika suatu
tradisi yang mengharuskan saya
melakukan penghormatan kepada
orang tua/sanak saudara saya dengan
hio, tidak menjadi masalah jika saya
melakukannya. Ketika saya berdoa
dengan sarana hio, tidak menjadi
masalah juga. Siapa sih manusia yang
menghakimi saya berdosa atau tidak
hanya karena hio? Apakah hanya
karena hio, maka saya dipaksa harus
menghilangkan sebuah tradisi yang
jelas2 tidak bertentangan dengan
iman saya?
Yang terpenting disini adalah dari
iman saya, bagaimana saya
memanfaatkannya dan membedakan
antara penghormatan dan
penyembahan.
Ketika saya harus berdoa, memberikan
penghomatan dengan memegang hio,
yang terpenting adalah iman saya
tertuju kepada Kristus, saya berdoa
kepada Kristus. Ketika orang tua/
sanak saudara saya meninggal, dan
saya berdoa serta mengingat
kebaikan beliau dengan hio
memberikan penghormatan, tidak
menjadi masalah apabila saya harus
memegang hio dan menundukkan
kepala didepan peti mati ataupun
meja abu beliau. Tradisi tersebut
tidaklah bertentangan sama sekali
dengan iman saya, dan sekali lagi
iman saya tertuju kepada Kristus, dan
tidak ada yang salah dengan diri saya
hanya karena tindakan tersebut.
Beda halnya ketika saya harus
memegang hio dan berdoa serta
menyembah kepada "sesuatu" selain
dari iman saya, maka saya merasa
berdosa. Sama juga halnya ketika saya
memegang hio dan menyembah
"sesuatu" dan berharap sesuatu, maka
saya akan merasa berdosa kepada
Kristus.
Justru dari pandangan sempit yang
menolak orang kristen memegang hio
sesuai tradisi leluhur, adalah kristen
yang teramat sangat fanatik. Mereka
beranggapan bahwa Kristus sudah
mati menebus dirinya, maka mereka
menjauhkan segala hal yang belum
tentu bertentangan dengan iman
mereka. Yang padahal sebenarnya
entah siapa mereka sendiri akan malu
oleh karena ciptaan larangan2 mereka
sendiri, dan melibatkan mereka yang
belum mengerti dengan benar.
Ketika saya mulai menyelami dan
mencari tau tentang kekristenan
tersebut, saya menemukan bahwa
tidak ada suatu apapun yang haram di
dunia ini jika diimani dengan ucapan
syukur (I Timotius 4).
Bagi saya pribadi, sebagai orang
kristen, saya tidak perlu terikat
dengan larangan2 yang membabi
buta seperti diatas. Dalam alkitab
sendiripun sudah diterangkan secara
gamblang dan jelas:
Dalam Kolose 2:16-23 berkata, bahwa
semuanya hanyalah sia2 saja,
sedangkan wujud Kristus sendiri tidak
ditujukan. Jangan terlalu terikat
dengan peraturan2 dan larangan2
seenaknya yang dibuat2, yang
meskipun dtegakkan tidak
membangun iman kepada kristus.
Sekali lagi yang terpenting adalah
bagaimana menyikapi semua itu, dan
iman hanya tertuju kepada Kristus.
Dalam perjanjian lama pun saya ingat,
manusia sudah melakukannya lebih
parah lagi seperti korban sembelihan
hewan, korban bakaran, korban
penebus dosa dan sebagainya yang
atasnya adalah perintah Allah. Jika
larangan2 diatas dipelintir untuk di-
amin-kan oleh karena perjanjian baru,
maka lebih konyol lagi larangan2
yang dibuat, hanya karena bersumber
bahwa Kristus sudah menggenapi
Hukum2 Taurat dan menghapus
segala ketentuannya.
Jadi sekali lagi, ini hanyalah pendapat
pribadi saja. Ketika orang
menanyakannya lagi, maka
jawabannya adalah: orang kristen
boleh koq memegang hio dan berdoa
dengan hio, yang penting dimana
iman saya tertuju kepada kristus, dan
bukanlah merupakan sebuah bentuk
penyembahan berhala. Dan tidak
masalah juga jika harus membakar hio
dan mengucap syukur kepada Kristus
dengan media hio.
Lalu pasti kalian akan bertanya,
[apakah dikemudian hari, saya harus
mencoba menggunakan media hio
sebagai penunjang dalam ibadah
pribadi saya? ] Tidak menjadi masalah
koq. Hanya saja sampai sejauh ini, saya
belum pernah melakukannya dalam
ibadah pribadi, kecuali dalam prosesi
melayat/pemakaman itu yang sering.
(*Catatan diatas hanyalah hasil
pemikiran sendiri.)
** Jonath F **
[Lukas 10:24] "Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Thursday, April 5, 2012
BOLEHKAH MEMEGANG HIO?
Published with Blogger-droid v2.0.4
Subscribe to:
Posts (Atom)